Selasa, 24 Mei 2011

Effek Samping dari Kopi Darat


Mendapat inspirasi dari tulisan yang ada di sini yang menceritakan tentang kegiatan kopdar alias kopi darat.
Kopi Darat sebenarnya sebuah acara yang dahulu populer saat radio komunikasi antar penduduk (misalnya: handy talky) menjadi satu-satunya social network tools yang ada seperti saat ini.
Sewaktu masih aktif ngebreak di Bandung make radio punya teman sering saya mendapatkan ajakan kopi darat. Di masa lalu, kopi darat adalah benar-benar blind date, karena kita tidak pernah tahu siapa yang akan ditemui, karena kita hanya dapat mendengarkan suara sambil membayangkan bentuk wajah dan tubuh lawan bicara di seberang sana.

Kembali ke penghujung era 90an
Kemudian pada tahun 1997 sebelum tahun krisis melanda negara ini, saya sempat dikenalkan dengan apa yang disebut internet chat, saat itu masih menggunakan aplikasi java applet bernama warung gosip, kemudian beralih ke Internet Relay Chat seperti yang paling populer menurut saya, MIRC.
Hari ini, jaringan sosial seperti facebook, friendster dan sejenisnya tumbuh dan menjadikan para pendirinya sebagai milliuner baru di dunia teknologi informasi.
Kembali ke awal saya menggunakan aplikasi internet chatting, ajakan kopi darat juga selalu bergema di sana. Setelah sekian lama berchat ria melalui keyboard dan saling berbagi nomor handphone, saat itu, saya akhirnya mendatangai sebuah acara kopi darat. Bertempat di sebuah cafe di daerah Senayan (lupa namanya).
Waktu itu saya datang sambil menenteng notebook, tetapi ya sudah buat gaya-gayaan thok, wong internet tanpa kabelpun masih belum ada.
Berkali-kali community yang sama melakukan kopi darat, sehingga menjadi sebuah pertemanan yang cukup akrab. Mulai dari pergi nonton bareng, makan-makan sampai melakukan acara rafting di Citarik bersama terus dilakukan.
Main ke rumah menjadi hal yang biasa, dari biasanya kumpul di cafe sampai akhirnya kumpul di rumah sambil ketawa-ketiwi adalah kegiatan kita hampir setiap weekend.
Sebuah komunitas dari dunia maya yang akhirnya terbawa keseharian kami saat itu.
Sampai suatu hari ada satu dari salah satu kelompok ini mulai dekat dengan lawan jenisnya. Jalan bareng yang biasa dilakukan sama-sama, mulai terasa lain, karena ada yang tampak lebih mesra.
Berikutnya teman lainnya ada yang juga ikut-ikutan mesra, diikuti juga yang lain, bak sebuah wabah dari virus cinta
Pernah suatu hari, saya pergi beramai-ramai, sampai akhirnya saya merasa bahwa saya adalah mahluk terjomblo saat itu karena gak punya gandengan dan dipaksa untuk nyetir mengantarkan para pasangan yang ada jalan-jalan.
Saya sempat memiliki pikiran, bahwa ini adalah kesenangan sesaat karena semua berkumpul adalah master jomblo. Tetapi perkiraan saya ternyata salah total.
Seorang rekan dari luar negeri yang menjalin pacaran jarak jauh lewat untaian kata di keyboard, datang ke Indonesia dan melamar kekasihnya yang selama ini dipacarinya melalui jaringan internet, diteruskan ke pernikahan, dan akhirnya mereka boyongan ke luar negeri.
Saya sempat tertegun melihat kondisi ini.
Hal berikutnya adalah salah satu pasangan menyatakan bahwa mereka akan segera menikah. Sebuah kenyataan yang saya tidak bayangkan sebelumnya.
Saat itu, di pikiran saya masih terpola bahwa orang pacaran adalah dengan menembak pasangan langsung karena setiap hari ketemu secara fisik bukan karena dunia maya
Sampai akhirnya terhitung 4 orang sahabat baru saya dari dunia maya berakhir di pelaminan. Sebuah peristiwa yang terus terang membuat saya takjub. Menikah!.
Sebenarnya ada juga yang saat pacaran putus di tengah jalan dan ada pula yang selalu gagal memperoleh pasangan :)
Kopi Darat
Kopi Darat memang memiliki efek samping. Tidak semua efek samping berkonotasi negative. Banyak kita mendengar terjadi pelecehan sexual melalui social networks. Tinggal bagaimana cara kita menanggapinya saja.
Beberapa rekan berhimpun menjadi satu kemudian mendirikan sebuah usaha yang memberikan keuntungan luar biasa sampai saat ini.
Ada yang hidup bahagia bersama keluarga dari dunia maya. Dan ada yang tetap jomblo sampai saat ini.
Bagi saya, social network telah membawa saya ke dalam sebuah unlimited community, sebuah tempat yang memberikan cukup banyak keuntungan buat saya, mulai dari business connection, project information sampai dengan mendapatkan copy film Transformer yang gak sempet saya tonton di bioskop.
Side Effect dari kopi darat memang mengasyikan, tinggal bagaimana cara kita mengelolanya.
Jika takut dengan efek samping kopi darat, ya jangan datang ke kopi darat atau lebih extreme jangan pake internet sekalian.
Saya merasa, bahwa keluarga saya terbentuk akibat efek samping ini, cuman belum tahu efek yang mana ya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar